ASSALAMU'ALAIKUM Wr Wb. GIMNA KABAR TEMAN-TEMAN NARQWE MOGA SLALU DALAM LINDUNGAN SANG PENGUASA LANGIT DAN BUMI AND PESAN BUAT TEMAN-TEMAN NARQWE KITA HARUS SLALU MENJAGA NAMA BAIK NARQWE MAN HAYS LATEST OKE.......

NARQWE (MAN HAYS LATEST)

Rabu, 29 September 2010

Biologi

Cegah Sakit Akibat Polusi
Saat ini kota jakarta termasuk salah satu kota berpolusi tinggi , dengan PM ( Particulate Matter - k onsentrasi partikulat polusi diudara ) sebesar 104 mikrogram per meter kubit .
Sumber pencemaran udara utamanya adalah transportasi dan industri . Pencemaran udara akibat transportasi hingga 70 % dari total emisi pencemaran oksida nitrogen ,sedangkan industri merupakan kontributor terbesar emisi pencemar sulfur oksida, yaitu 70 % . Keadaan ini akan berdampak negatif kepada kesehatan dan dapat menyebabkan kematian .
Laporan dari WHO negara negara eropa 2006 , ternyata ada korelasi antara partikel debu di udara dengan penyakit saluran pernapasan .
Di Indonesia , infeksi saluran pernapasan akut sering menempati ranking pertama dari 10 penyakit yang paling sering dilaporkan .
Dampak negatif akibat pencemaran udara itu masih bisa dicegah , yaitu dengan menjaga sistem daya tahan tubuh , yaitu kulit , sel imun dan antibodi .
Asupan nutrisi lengkap ,olah raga yang teratur dan rekreasi terbukti dapat memperlancar sistem metabolisme dan meningkatkan sistem daya tahan tubuh .
Berikut ini adalah vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh :
. Vitamin A , B6, B12 , C,D,E, asam folat , tembaga, zat besi , selenium , dan zinc membantu
perkembangan dan regenerasi sel imun .
. Vitamin A ,C, E dan zinc meransang perbaikan jaringan kulit yang rusak .
. Vitamin A . B6 ,B12 , C,D,E , Asam folat , tembaga ,selenium dan zinc meransang antibodi
menjadi lebih tanggap dan reaktif .

Cegah Batuk Akibat Polusi Dengan Masker dan Obat
Rabu, 26 November 2008 23:15
KapanLagi.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan polusi udara perkotaan telah memberi kontribusi bagi 800.000 kematian setiap tahun. Bahkan, WHO dan American Thoracic (ATS) 2005 memaparkan polusi udara menimbulkan penyakit yang terkait respirasi (pernafasan) dan kardiovaskular, terganggunya aktivitas harian akibat sakit, gejala batuk, sesak dan infeksi saluran pernafasan, hingga terjadinya perubahan fisiologis seperti fungsi paru dan tekanan darah. Salah satu gejala awal gangguan pernapasan yang dapat dicermati adalah seringnya batuk-batuk.
Batuk diciptakan Tuhan sebagai mekanisme pertahanan tubuh. Itu mekanisme defensif dari seorang manusia. Dengan batuk, berarti kita tengah berupaya mengeluarkan sesuatu yang berada dalam saluran napas. Batuk tak lain adalah bentuk mekanisme protektif normal, di mana saluran pernapasan berusaha untuk mengeluarkan benda asing atau produksi lendir yang berlebih.
Misalnya jika ada debu, lendir, asap, atau benda asing lainnya yang mengganjal di tenggorokan, maka tubuh akan batuk untuk mengeluarkannya. Salah satu penyebab batuk adalah polusi udara.
Di Indonesia kendaraan bermotor menjadi sumber utama polusi udara karena menghasilkan emisi gas buang yang buruk, baik akibat perawatan yang kurang memadai ataupun dari penggunaan bahan bakar dengan kualitas kurang baik. Misal, kadar timbal/Pb yang tinggi.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia meningkat 100% dalam kurun waktu 6 tahun (1995-2001). Malah, di kota besar seperti Jakarta, selama empat tahun terakhir terjadi peningkatan pengguna sepeda motor hingga 300%. Sebuah angka yang menakjubkan. Tak heran jika Bank Dunia menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota berkadar polutan/partikulat tertinggi setelah Beijing, New Delhi dan Mexico City.
Diketahui penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) atau dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI), acap timbul akibat polusi udara yang terhirup dalam jangka panjang tanpa disadari atau akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.
Gejalanya bisa dikenali dengan keluhan flu, batuk, suhu tubuh lebih dari 38,5 derajat celsius, serta sakit pada tenggorokan. Jika didiamkan, ISPA bisa berakibat fatal seperti penyakit paru obstruktif kronis gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin, kanker, hingga kematian.
Maka untuk mengantisipasi ISPA, penggunaan masker menjadi sama penting layaknya sebuah helm bagi para pengendara motor. Soalnya, walau berdalih memakai helm penuh (full face helmet), hal tersebut tidak menjamin kebersihan udara yang dihirup karena partikulat yang sangat kecil masih bisa tetap masuk.
Solusi yang paling jitu, hanya dengan menggunakan masker, baik itu masker balaclava (model topeng) atau masker sederhana penutup hidung dan mulut. Hal ini disosialisasikan PT Medifarma Laboratories yang menggelar 'Kampanye Udara Sehat Decolsin', pada 3 November lalu.
Secara serentak dibagikan 400 masker gratis untuk para pengendara motor di 20 titik lokasi lampu merah di wilayah DKI Jakarta, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Total ada 8.000 masker yang dibagikan.
"Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat menyadari pentingnya udara yang bersih dan sehat. Karena memperbaiki kualitas udara yang sudah terpolusi bukanlah suatu hal yang mudah, perlu dukungan, kesadaran dan konsistensi dari berbagai pihak," tutur Steffen Kurniawan, Product Manager Medifarma, dalam hal ini produk obat batuk dan flu, Decolsin.
Menurut dr Michael Rio, Medical Manager Medifarma, penggunaan masker haruslah rutin dan terus menerus saat membawa kendaraan bermotor, baik itu pengendara motor maupun mobil yang terbuka.
"Masker membantu mengurangi dan mengantisipasi polutan yang terhirup masuk ke dalam saluran pernafasan. Batuk merupakan gangguan pernafasan yang selalu disertai flu dan pilek," terang dr Michael.
Dari penelitian ditemukan, ada beberapa bahan kimia pencemar udara yang bersumber dari asap kendaraan bermotor dan industri/pabrik, dimana dampaknya sangat buruk untuk kesehatan. Sulfur Dioksida (SO), dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk.
Karbon Monoksida (CO) dapat menyebabkan gangguan pada jantung berupa meningkatnya denyut jantung dan irama yang tidak teratur pada paru-paru berupa sesak napas dan juga adanya nyeri dada. Nitrogen Dioksida ( NO) bisa menyebabkan sulit bernafas dan lama-kelamaan dapat terjadi pembengkakan pada paru-paru.
Oksidan dapat menyebabkan iritasi hidung dan tenggorokan, sesak napas sampai pembengkakan paru-paru. Sedangkan Hidrokarbon dapat menyebabkan luka pada sel paru-paru dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
Khlorin dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan (batuk), radang paru-paru dan pembengkakan paru-paru. Partikulat debu dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan atas, radang paru-paru. Sementara Timbal dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, anemia, kejang, gangguan penglihatan.
Batuk karena polusi ini digolongkan batu kering. Penderita batuk kering biasanya merasa sangat terganggu dan sakit pada waktu batuk. Untuk mengatasi batuk jenis ini, penderita dianjurkan untuk meminum obat batuk jenis antitusif. Obat batuk jenis ini bisa menghambat atau menekan batuk.
"Jika batuk menyerang bisa minum Decolsin Syrup 60ml. Obat ini untuk meredakan batuk yang menyertai gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin. Decolsin syrup dengan kandungan antitusif dan expectorant sama dengan meredakan batuk tidak berdahak dan batuk berdahak. Analgesic dan antipyretik sama dengan menurunkan demam. Dekongestan hidung, meredakan hidung tersumbat. Antihistamine sama dengan meredakan hidung gatal dan bersin-bersin," tambah dr.Michael.
Beberapa tips untuk meredakan batuk :
- Berhentilah merokok.
- Banyak minum air putih. Anda dianjurkan untuk minum air putih, sedikitnya 10 gelas sehari.
- Kurangi mengonsumsi makanan yang bersifat 'panas' seperti goreng-gorengan dan sambal.
- Agar perjalanan udara di tenggorokan menjadi lancar dan lega, sesekali bernafas di uap air panas.
- Hindari menumpuk barang dan menggantung pakaian di dalam kamar. Kebiasaan buruk ini membuat kamar dipenuhi debu dan menyesakkan.
- Bersihkan ruangan kamar minimal dua minggu sekali, sehingga debu tak memenuhi ruangan.
- Berolahraga secara teratur agar tubuh tetap prima.
- Mandi uap dapat membantu melegakan batuk kering karena uap tersebut akan meningkatkan kelembaban udara di saluran pernapasan.
- Minum banyak air guna mengencerkan dahak sehingga dapat dikeluarkan.
- Jika batuk tersebut diakibatkan oleh alergi udara maka masuklah ke dalam rumah, tutup pintu dan jendela. Gunakan air conditioner (AC) bila memungkinkan, jangan gunakan kipas yang menarik udara luar masuk ke dalam. Mandi dan gantilah pakaian setelah dari luar.
- Jika batuk tersebut berasal dari alergi lainnya, usahakan jauhkan sumber alergi.
Tips Tradisional Atasi Batuk
Penggunaan jeruk nipis sebagai obat batuk, sepertinya menarik untuk dicoba.
Buah jeruk nipis dibelah, kemudian pada permukaan belahannya diberi olesan kapur sirih, dipanaskan, kemudian perasan airnya diminum bersama air jernih karena air jeruk nipis berfungsi sebagai pelancar dahak yang dapat menyebabkan batuk-batuk, hingga akan cepat dapat dikeluarkan.
Akibatnya, rasa batuk-batuk akan dapat dikurangi. Ada pula yang mencampur air perasan buah jeruk nipis dengan buah cengkeh, kalau perlu ditambah gula-batu sedikit campur dengan air panas, setelah melarut baru diminum. (kpl/dis/bun)
Pencemaran Udara Turunkan Kualitas Otak Anak dan Dewasa

Oleh: Muliarta dari Stuttgart

Organisasi PBB di Bidang Kesehatan mengungkap hampir delapan ratus ribu warga
dunia tewas karena pencemaran udara. Dari jumlah itu, lima ratus ribu lebih yang
meninggal berasal dari negara – negara Asia. Lalu bagaimana di Indonesia?

Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang tak lagi jadi
tempat sehat untuk membesarkan anak Anda. Sebabnya, pencemaran udara. Di
Indonesia, masalah ini memang belum ditangani secara baik. Data Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas yang baru dirilis menyebutkan,
berbagai kasus penyakit, seperti jantung, infeksi saluran pernapasan, asma dan
angka kematian bayi ikut meningkat karena pencemaran udara.

Macam pencemaran udara ini beragam. Mulai dari polusi kendaraan, asap buangan
pabrik, asap rokok sampai kabut asap akibat pembakaran hutan di Sumatera dan
Kalimantan beberapa waktu lalu. Kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan
Surabaya mencatat angka pencemaran udara tertinggi akibat polusi asap kendaraan
bermotor.

Pemerintah Kurang Serius

Pemerintah pusat dan daerah dinilai tak serius mengatasi masalah pencemaran
udara. Kepala Sub Direktorat Pengelolaan Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional Medrilzam. Tahun 1998, di Jakarta tercatat tiga ribu lebih
angka kematian anak.

”Di Indonesia sendiri memang bisa dibilang kalau kita belum mencatat langsung
berapa korban meninggal akibat kasus pencemaran udara. Tapi penyakit terkait
pencemaran udara merupakan penyakit yang tertinggi. Kasusnya hampir terjadi di
kota-kota besar di Indonesia. Jadi 45 – 50 persen itu penyakit yang berhubungan
dengan pencemaran udara. Jadi ISPA penyakit saluran pernapasan atas rangenya
tertinggi.”

Medrilzam menambahkan, pencemaran udara seperti asap buang kendaraan, bisa
menurunkan kualitas otak atau IQ anak-anak.

Kritik WHO

Organisasi Kesehatan Dunia WHO sempat meminta pemerintah di negara-negara Asia
berusaha keras mewujudkan udara bersih. Penasihat Regional Asia WHO bidang
lingkungan hidup dan kesehatan Michael Krzyzanowski mengatakan, setiap tahun
hampir 500 ribu warga di Asia meninggal akibat penyakit yang disebabkan
pencemaran udara.
Lepas dari laporan WHO, pemerintah terus berupaya mengurangi pencemaran udara.
Misalnya, dengan mengembangkan bahan bakar bio energi untuk menggantikan peran
bahan bakar fosil seperti bensin. Tak lama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun
menerbitkan Perda Pengendalian Pencemaran Udara. Setelah Pemda DKI, giliran
pemerintah pusat yang akan merumuskan pengendalian pencemaran udara menjadi
Undang-Undang. Asisten Deputi Urusan Emisi Kendaraan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Ridwan D. Tamin.

"Kalau kita tidak tanggung-tangung, tahun depan kita akan mengajukan dan sudah
disampaikan juga ke BAQ kita langsung aja keluarkan kalau udara perlu ada
Undang-undangnya. Kenapa ? karena udara sumbernya ada dari Industri, mobil, ada
dari asap, kebakaran hutan, kulkas. Ini banyak sekali pemain atau pelaku-pelaku
dilapangan. Tidak seperti negara lain seperti Philipina dan Amerika Serikat. Dia
sudah ada undang-undang soal udara. PP kita aja tidak kuat untuk menangani itu."

Upaya Pemerintah

Di Jakarta, Pemerintah Provinsi masih kebingungan mengatasi masalah pencemaran
udara. Padahal sejumlah larangan dibuat untuk mengendalikan pencemaran udara di
Jakarta. Kasubdit Pengendalian Pencemaran Udara Jakarta Yosiono Supalal
mengatakan, pengendalian pencemaran udara di Jakarta butuh waktu lama.

"Dalam arti untuk bisa menerapkan perda seratus persen dalam waktu yang
singkat cukup berat. Tapi kalau melihatnya dalam rentang waktu satu tahun
kemudian kita lihat evaluasinya dalam waktu lima tahun itu akan bisa kelihatan
bagaimana trend yang sudah dilakukan karena udara bukan hal yang bisa terlihat
dalam jangka pendek seperti banjir."

Di antara aturan-aturan yang sudah dibuat pemerintah, pemerintah Jakarta sudah
menetapkan kawasan bebas rokok dan uji emisi kendaraan. Namun pembatasan jumlah
kendaraan belum bisa dilaksanakan di Jakarta. Kata Yosiono, sulit mengubah
kebiasaan warga untuk mengikuti ketentuan dalam Peraturan Daerah tentang
Pengendalian Pencemaran Udara.

Harus Konsisten

Sejumlah LSM menilai, pemerintah pusat dan daerah tidak konsisten menangani
masalah pencemaran udara. Pemerintah DKI Jakarta misalnya, kerap mengeluarkan
sejumlah peraturan yang justru saling bertentangan. Sekjen Kaukus Lingkungan
Hidup Jakarta Dede Nurdin Sadat mengatakan, pemerintah harusnya membatasi jumlah
kendaraan bermotor, bukan menebang kawasan hijau untuk memperlebar jalan di
Jakarta. Pemerintah juga dinilai gagal mengajak masyarakat untuk mengendalikan
pencemaran udara.

"Ini terkait dengan masalah konsistensi. Pengendalian pencemaran polusi
kendaraan bermotor misalnya. Itu bisa dibarengi dengan publik transport. Dalam
kenyataannya pelaksanaan tidak konsisten bahkan diselengi kebijakan-kebijakan
yang kontra produksif."

Teknologi untuk Mendeteksi Polusi

Untuk mengatasi pencemaran udara, dibutuhkan alat khusus pemantau kadar
polusi. Namun alat untuk pengukuran itu justru diperoleh dengan cara berhutang.
Artinya menurut, Firdaus Cahyo dari Wahana Lingkungan Hidup Jakarta, program
pengendalian udara bersifat elitis minim pemberdayaan masyarakat. Firdaus
mengatakannya saat Lokakarya Internasional Better Air Quality 2006 di Yogyakarta
pekan lalu.

"Yang disinyalir oleh teman-teman Walhi bahwa pertemuan sangat kentara sekali.
Bahwa dalam pembukan jelas sekali kalau menteri negara lingkungan hidup dalam
opening speech-nya mengatakan dia seakan-akan meminta dana dari world bank untuk
mengatasi polusi udara di Indonesia. Kemudian pada saat plenary nya itu ada slot
yang dikasikan bappenas untuk mempromosikan proyek urban air quality yang akan
didanai oleh dana utang ADB."

Kini kesehatan warga terus dipertaruhkan dengan pencemaran udara. Sementara
protes mengenai buruknya penanganan pengendalian pencemaran udara pun
berlangsung di Jakarta dan Yogyakarta, setelah Gubernur DKI Sutiyoso
dianugrahkan penghargaan Pengendalian Kualitas Udara lewat proyek busway
berbahan bakar gas.


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar